Kamis, 25 Mei 2017

Fenomena Antariksa dan Astronomi Indonesia

     12516987
       1PA14




Hasil gambar untuk urutan tata surya

A. Definisi Antariksa
Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial".
Antariksa adalah benda benda yang ada di luar angkasa. jadi dengan begitu dapat diartikan bahwa pengertian antariksa adalah personifikasi dari benda benda langit yang tinggi ataupun dari atmosfer. Menurut ilmu bahasa Indonesia antariksa diartikan sebagai luar angkasa yaitu benda benda yang ada di luar angkasa.

B. Fenomena Antariksa di Tahun 2017



Komet 45P/HMP, 11 Februari
Setelah mengitari Matahari Desember silam, Komet bernama lengkap 45P/Honda-Mrkos-Pajdusakova itu akan melakukan perjalanan panjang kembali ke bagian terluar sistem tata surya. Pada 11 Februari 45P/HMP akan melewati Bumi dalam jarak terdekat, yakni 12 juta kilometer. Komet ini tergolong kecil dengan diameter sekitar 1,6 kilometer.


Gerhana Bulan Penumbra, 11 Februari
Pada malam yang sama penduduk di Sumatera, Jawa dan Kalimantan juga bisa menyimak gerhana bulan penumbra. Fenomena ini terjadi ketika Bulan tertutup bayangan terluar Bumi. Namun sifatnya yang hampir tak kasat mata, membuat fenomena ini hanya bisa diamati lewat lensa teropong.


Oposisi Jupiter, 8 April
Pada awal April Jupiter akan berada dalam jarak terdekat dengan Bumi dan tampil dalam pendar cahaya paling cemerlang sepanjang malam. Di Indonesia penampakan Jupiter akan muncul pada pukul 18:22 WIB dan mencapai titik kulminasi sesaat sebelum tengah malam. Komposisi awan Jupiter juga bisa diamati dengan teleskop berukuran sedang.


Oposisi Saturnus, 15 Juni
Serupa Jupiter, pada pertengahan Juni planet Saturnus akan berada dalam jarak terdekat dari Bumi dan sepenuhnya bersimbah cahaya Matahari. Penampakan planet bercincin ini bisa disimak dengan mata telanjang dan terlihat sepanjang malam. Namun untuk melihat cincin dan bulan Saturnus diperlukan sebuah teleksop berukuran sedang.


Gerhana Bulan Parsial, 7/8 Agustus
Gerhana Bulan Parsial terjadi ketika sebagian satelit Bumi tersebut melintasi bayangan paling gelap Bumi atau Umbra. Di Indonesia fenomena ini bisa disimak pada 7 Agustus sejak pukul 22:50 WIB dan berakhir dua jam kemudian 8 Agustus dinihari. Selama gerhana, bayangan Bumi akan menutupi separuh wajah bulan.


Konjungsi Venus dan Jupiter, 13 November
Konjungsi planet kali ini menghadirkan fenomena spektakuler di mana planet Venus dan Jupiter akan tampil bersamaan. Jarak keduanya jika dilihat dari Bumi sangat dekat, yakni hanya terpisah jarak 0.3 derajat. Kedudukan segaris atau konjungsi Venus dan Jupiter bisa dilihat di langit timur sesaat sebelum Matahari terbit.


Hujan Meteor Geminid, 13/14 Desember
Geminid sering disebut sebagai rajanya hujan meteor lantaran mampu memproduksi hingga 120 meteor per jam. Batuan antariksa itu berasal dari debu asteroid 3200 Phaethon yang ditemukan tahun 1982 silam. Hujan Geminid mencapai puncaknya pada tanggal 13/14 Desember dan bisa diamati di Indonesia di rasi bintang Gemini.

C. Astronomi Indonesia
Astronomi, yang secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya.
Astronomi merupakan salah satu ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, termasuk di Indonesia. Peluncuran satelit, penentuan hilal, dan kalender adalah sedikit contoh dari penerapan astronomi. Untuk itu dibutuhkan lembaga-lembaga yang berperan khusus sebagai sarana pengembangan astronomi.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, yang disingkat menjadi LAPAN, adalah lembaga resmi nasional yang berkenaan langsung dengan astronomi di Indonesia. LAPAN memang tidak termasuk dalam daftar lembaga kementerian Indonesia, tetapi lembaga ini berada dan bertanggung jawab kepada presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintah dalam hal riset dan teknologi , yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan, salah satunya UU No. 12 Tahun 2013 tentang Keantariksaan. Dalam aspek astronomi, LAPAN lebih berfokus pada aktivitas matahari, meteor, dan atmosfer. LAPAN juga menaruh perhatian dalam bidang teknologi berupa roket dan satelit yang difungsikan sebagai pendukung perolehan data penginderaan jauh. LAPAN sering melakukan kerja sama dengan lembaga lain dalam hal astronomi.

D. Info Terkini Astronomi 

Mengapa kita bisa melihat venus di langit malam?


Venus diketahui merupakan planet yang berada lebih dekat dengan Matahari dibandingkan dengan Bumi. Namun, kita bisa melihat Venus di langit malam yang secara logika seharusnya tidak bisa. Mengapa demikian?
Secara logika, memang benar, tapi juga salah. Bagaimana kita bisa melihat Venus yang muncul bagaikan bintang ketika orbitnya berada di dalam orbit planet kita? Tampaknya, pertanyaan ini menyiratkan bahwa orbit planet yang ada di dalam orbit Bumi tidak akan pernah terlihat di langit malam.
Pertanyaan (atau pernyataan) itu setengah benar. Namun, Venus tidak pernah terlihat berseberangan langsung dengan posisi Matahari di langit Bumi, yang akan membuatnya muncul di langit atas kepala pada tengah malam. Posisi semacam itu hanya bisa terjadi pada planet-planet di luar orbit planet kita.
Dari observasi diketahui, dua planet yang mengorbit di dalam orbit Bumi, yaitu Merkurius dan Venus, selalu tampil relatif dekat dengan Matahari di langit kita. Elongasi maksimum Merkurius sendiri adalah sekitar 28°, sementara Venus tidak pernah mencapai lebih dari 45° dari Matahari.
Karena selalu dekat dengan Matahari inilah, kedua planet tersebut sebenarnya paling mudah untuk dilihat baik sebelum Matahari terbit atau sesaat setelah Matahari terbenam. Belum ada bukti atau observasi Merkurius dan Venus yang dilakukan pada tengah malam, karena memang tidak akan pernah bisa terjadi.
Semuanya bermuara pada geometri melingkar dan bulat. Diagram di bawah ini menunjukkan apa yang terjadi dan menggambarkan oposisi dan elongasi planet dalam bersama dengan beberapa istilah astronomi lainnya:


Dari diagram di atas, kita bisa melihat bahwa planet dalam (inner-planet) hanya bisa diamati dari Bumi ketika berada pada masa-masa elongasi timur maksimum (greatest-eastern elongation) dan pada elongasi barat maksimum (greatest-western elongation). Bila planet dalam berada di konjungsi inferior dan super-konjungsi, maka ia tidak akan terlihat karena berada sangat dekat dengan Matahari dalam pandangan dari Bumi.
Sebaliknya, planet luar (outer-planet) bisa diamati kapan saja baik pada quadratur timur, quadratur barat, dan oposisi. Kecuali, pada saat konjungsi, planet luar berada di "belakang" Matahari dalam padangan dari Bumi, sehingga ia tak bisa teramati.
Jadi, pada intinya, mengapa Venus bisa terlihat di langit malam? Jawabannya adalah, Venus tidak pernah terlihat di langit malam. Venus hanya bisa muncul di langit timur saat dini hari (mulai pukul 03.00 dini hari sampai Matahari terbit) dan langit barat saat senja (mulai Matahari terbenam sampai sekitar pukul 19.00). Selebihnya, Venus masih belum terbit atau sudah terbenam.
Lalu, mengapa Venus bisa bersinar padahal ia adalah sebuah planet? Itu disebabkan karena ia tersinari oleh Matahari. Cahaya dari Matahari dipantulkan Venus ke mata kita. Untuk membuktikan ini, kita dapat melihat Venus melalui teleskop, yang mana nantinya kita akan melihat Venus dalam fase sabit.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar