Jumat, 29 November 2019

Review jurnal


Judul jurnal: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diare Pada Balita Dengan Metode Naive Bayes Classifier
Link jurnal: http://jmai.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/jmai/article/download/74/9
Volume & Halaman: Volume 1, Nomor 2, Agustus 2017
Penulis : Eko Hariyanto & Arita Witanti
Reviewer : Gea Garnis Savitri


Pendahuluan
Diare merupakan salah satu permasalahan global yang memiliki angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian diare setiap tahun. Sebagian besar (70-80%) dari penderita ini adalah anak dibawah Lima Tahun (BALITA) (Sugihartiningsih & Hafiduddin, 2016). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), studi mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat, baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Pengetahuan terhadap penyakit diare yang kurang membuat sebagian masyarakat menganggap diare merupakan penyakit yang biasa dan lazim diderita oleh anak di bawah Lima Tahun (BALITA). Penyakit diare memerlukan penanganan secara cepat dan tepat untuk menghindari dampak yang dari penyakit tersebut. Pendeteksian penyakit diare sejak dini sangat diperlukan untuk menentukan langkah atau tindak lanjut penanganan yang dapat segera di lakukan.

Tinjauan Pustaka
Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan sistem pakar seseorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar (Sutojo, Mulyanto, & Suhartono, 2011).

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Departemen Kesehatan RI, 2011).

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan.Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik (Sutojo, Mulyanto, & Suhartono, 2011).

Naive bayes classifier merupakan pengklasifikasi probabilitas sederhana berdasarkan pada teorema bayes. Teorema bayes dikombinasikan dengan “Naive” yang berarti setiap atribut/variabel bersifat bebas (independent). Naive bayes classifier dapat dilatih dengan efisien dalam pembelajaran terawasi (supervised learning). Keuntungan dari klasifikasi adalah bahwa ia hanya membutuhkan sejumlah kecil data pelatihan untuk memperkirakan parameter (sarana dan varians dari variabel) yang diperlukan untuk klasifikasi. Karena variabel independen diasumsikan, hanya variasi dari variabel untuk masing-masing kelas harus ditentukan, bukan seluruh matriks kovarians (Setiawan & Ratnasari, 2014).

Metode Penelitian
Implementasi Naive bayes calssifier pada suatu contoh dimana pengguna ingin melakukan pengecekan tingkat dehidrasi diare dengan gejala yang di alami oleh pengguna. Gejala tersebut diantaranya : keadaan umum anak baik/sadar, kondisi mata tidak cekung, keinginan minum ingin minum terus, dan cubitan di perut kembali segera.  Proses akhir penghitungan Naive bayes classifier dilakukan dengan menghitung nilai tertinggi dari nilai peluang yang diperoleh dari setiap penyakit.
Skenario pengujian:
Skenario pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Pengujian akurasi sistem Skenario pengujian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan data dari rekam medis sebagai data pembelajaran sistem dan data user sebagai data uji sistem. Data pembelajaran berjumlah 40 data dari rekam medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman sedangakan data uji berjumlah 10 data dari balita yang mengalami gejala diare. Dari data tersebut akan dihitung nilai prosentase akurasi diagnosa yang dilakukan oleh sistem terhadap pengetahuan dari pakar.
2. Skenario pengujian pengguna Skenario pengujian pengguna dilakukan dengan meminta pengguna mencoba menerapkan langsung gejala apa saja yang di alami sesuai dengan pertanyaan yang telah di sediakan oleh sistem. Skenario pengujian pengguna dilanjutkan dengan melakukan pencocokan hasil diagnosa pakar.
3. Pengujian sistem Skenario pengujian sistem dilakukan dengan mengguji fungsionalitas sistem.

Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan 50 data kasus yang terdiri dari 40 data pembelajaran dan 10 data uji dari balita yang terindikasi diare yang diuji dengan sistem dan divalidasi dengan pakar (dokter) diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 100% untuk data pembelajaran dan 100% untuk data uji. 
2. Sistem yang dirancang dengan mengimplementasi metode Naive bayes classifier dapat digunakan untuk membantu dalam mendeteksi jenis penyakit diare pada balita.