Jumat, 29 November 2019

Review jurnal


Judul jurnal: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diare Pada Balita Dengan Metode Naive Bayes Classifier
Link jurnal: http://jmai.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/jmai/article/download/74/9
Volume & Halaman: Volume 1, Nomor 2, Agustus 2017
Penulis : Eko Hariyanto & Arita Witanti
Reviewer : Gea Garnis Savitri


Pendahuluan
Diare merupakan salah satu permasalahan global yang memiliki angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian diare setiap tahun. Sebagian besar (70-80%) dari penderita ini adalah anak dibawah Lima Tahun (BALITA) (Sugihartiningsih & Hafiduddin, 2016). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), studi mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat, baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Pengetahuan terhadap penyakit diare yang kurang membuat sebagian masyarakat menganggap diare merupakan penyakit yang biasa dan lazim diderita oleh anak di bawah Lima Tahun (BALITA). Penyakit diare memerlukan penanganan secara cepat dan tepat untuk menghindari dampak yang dari penyakit tersebut. Pendeteksian penyakit diare sejak dini sangat diperlukan untuk menentukan langkah atau tindak lanjut penanganan yang dapat segera di lakukan.

Tinjauan Pustaka
Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan sistem pakar seseorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar (Sutojo, Mulyanto, & Suhartono, 2011).

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Departemen Kesehatan RI, 2011).

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan.Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik (Sutojo, Mulyanto, & Suhartono, 2011).

Naive bayes classifier merupakan pengklasifikasi probabilitas sederhana berdasarkan pada teorema bayes. Teorema bayes dikombinasikan dengan “Naive” yang berarti setiap atribut/variabel bersifat bebas (independent). Naive bayes classifier dapat dilatih dengan efisien dalam pembelajaran terawasi (supervised learning). Keuntungan dari klasifikasi adalah bahwa ia hanya membutuhkan sejumlah kecil data pelatihan untuk memperkirakan parameter (sarana dan varians dari variabel) yang diperlukan untuk klasifikasi. Karena variabel independen diasumsikan, hanya variasi dari variabel untuk masing-masing kelas harus ditentukan, bukan seluruh matriks kovarians (Setiawan & Ratnasari, 2014).

Metode Penelitian
Implementasi Naive bayes calssifier pada suatu contoh dimana pengguna ingin melakukan pengecekan tingkat dehidrasi diare dengan gejala yang di alami oleh pengguna. Gejala tersebut diantaranya : keadaan umum anak baik/sadar, kondisi mata tidak cekung, keinginan minum ingin minum terus, dan cubitan di perut kembali segera.  Proses akhir penghitungan Naive bayes classifier dilakukan dengan menghitung nilai tertinggi dari nilai peluang yang diperoleh dari setiap penyakit.
Skenario pengujian:
Skenario pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Pengujian akurasi sistem Skenario pengujian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan data dari rekam medis sebagai data pembelajaran sistem dan data user sebagai data uji sistem. Data pembelajaran berjumlah 40 data dari rekam medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman sedangakan data uji berjumlah 10 data dari balita yang mengalami gejala diare. Dari data tersebut akan dihitung nilai prosentase akurasi diagnosa yang dilakukan oleh sistem terhadap pengetahuan dari pakar.
2. Skenario pengujian pengguna Skenario pengujian pengguna dilakukan dengan meminta pengguna mencoba menerapkan langsung gejala apa saja yang di alami sesuai dengan pertanyaan yang telah di sediakan oleh sistem. Skenario pengujian pengguna dilanjutkan dengan melakukan pencocokan hasil diagnosa pakar.
3. Pengujian sistem Skenario pengujian sistem dilakukan dengan mengguji fungsionalitas sistem.

Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan 50 data kasus yang terdiri dari 40 data pembelajaran dan 10 data uji dari balita yang terindikasi diare yang diuji dengan sistem dan divalidasi dengan pakar (dokter) diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 100% untuk data pembelajaran dan 100% untuk data uji. 
2. Sistem yang dirancang dengan mengimplementasi metode Naive bayes classifier dapat digunakan untuk membantu dalam mendeteksi jenis penyakit diare pada balita.

Minggu, 27 Oktober 2019

CBIS (Computer Based Information System)


Pengertian CBIS (Computer Based Information System)
Menurut Laudon dan Laudon (2008), Computer Based Information System (CBIS) adalah sistem informasi untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengandalkan peranti keras dan lunak komputer.
Fatta (2007) mengatakan bahwa Computer Based Information Sistem (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem iformasi yang dikembangkan berbasis teknologi komputer yaitu hardware, software, people, procedures dan information.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa CBIS adalah proses pendeteksian informasi yang mengandalkan teknologi komputer.

Sejarah
Sejarah ilmu komputer dimulai jauh sebelum disiplin modern ilmu komputer yang muncul pada abad ke-20, dan mengisyaratkan pada abad-abad sebelumnya. Perkembangan, dari penemuan mekanik dan matematika teori terhadap konsep-konsep modern dan mesin, membentuk bidang akademis utama dan dasar dari industri di seluruh dunia besar.
Menurut Umar (2005) model sistem informasi berbasis komputer (computer based information system-CBIS) telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data. Suatu model CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi sistem informasi berbasiskan computer yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi sistem informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan.
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM (sistem informasi manajeman) menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Bahan terbaru pada perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, dan internet telah dimasukkan. Contoh baru tentang bagaimana organisasi menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk keuntungan mereka. Telah diperkenalkan pada bagian sistem informasi berbasis komputer untuk memberikan siswa pemahaman yang lebih baik dari komponen-komponen penting

Evolusi dan Aplikasi CBIS

 Menurut Saliman, dalam beberapa hal, nilai CBIS juga dapat dipertimbangkan dari siklus CBIS. Tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup yaitu : lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem (system life cycle – SLC), dan terdiri dari tahap-tahap berikut: (1) Perencanaan; (2) Analisis; (3) Rancangan; (4) Penerapan; dan (5) Penggunaan.
Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa CBIS mempunyai biaya yang tinggi. Cepat atau lambat, sifat dinamis kebutuhan informasi akan melampaui kemampuan sistem informasi, sehingga sistem itu harus diperbarui. Tahap-tahap siklus hidup sistem membentuk suatu pola lingkaran. Saat suatu sistem berakhir masa kegunaannya dan harus diganti, suatu siklus hidup baru dimulai, diawali dengan tahap perencanaan.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung  jawab atas siklus hidup sistem. Sesuai dengan penekanan pada manajer sebagai pemakai, tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer. Manajer ini adalah manajer dari unit organisasi tempat diaplikasikannya komputer dan dapat ditempatkan di mana saja di dalam perusahaan.

Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu :
1.  Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan
umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
2  Fokus  baru pada Informasi (management information system – MIS)
Seiring denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
3.Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision support sistem – DSS)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.
4 .Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation – OA)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
5.  Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems)

Hubungan CBIS dengan AI
Berdasarkan pemaparan mengenai CBIS dan AI diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan atau hubungan diantaranya. Sistem Pakar (ES) dan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) adalah bagian dari Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS), dimana ES dan DSS ini merupakan sistem yang digunakan dalam bidang studi Kecerdasan Manusia (AI) untuk salah satunya membuat robot yang cerdas, yang mampu menyelesaikan masalah seperti layaknya pakar (ahli) dan mampu mengambil keputusan sendiri. Maka dapat dikatakan bahwa komponen/ subsistem CBIS digunakan oleh bidang studi AI untuk membuat aplikasi yang cerdas, secerdas otak manusia. Maka dari itu, sangat erat kaitan antara CBIS dan AI.
Seperti yang awal sudah dikatakan bahwa aplikasi dari AI maupun CBIS ini adalah sebagai bentuk keinginan untuk menciptakan mesin yang cerdas, layaknya manusia yang mampu berpikir dan bertindak rasional, sehingga diharapkan mesin tersebut mampu membantu dan mempermudah aktivitas manusia sehari-hari. Keterkaitan antara CBIS dan AI sangatlah erat, karena ketika AI tidak memiliki Sistem Pakar dan Sistem Pendukung Keputusan maka harapannya untuk menciptakan mesin yang cerdas tidak akan tercapai. Sebuah mesin tanpa adanya pengetahuan pakar (ahli) dan tanpa kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri tidak bisa digolongkan sebagai mesin yang cerdas, dalam arti benar-benar cerdas, melainkan sebaliknya.
Berdasarkan contoh aplikasi dalam bidang AI di atas terlihat bahwa terdapat keterkaitan atau titik temu antara bidang ilmu psikologi dengan komputer. Salah satu cabang dari bidang ilmu psikologi, yaitu Psikologi Kognitif Sains (yang mempelajari otak, pikiran dan intelegensi) merupakan disiplin ilmu yang menjembatani ilmu-ilmu lain, salah satunya adalah Kecerdasan Buatan (AI). Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa dengan mempelajari dan memahami bagaimana kompleksnya otak manusia, bagaimana cara kerja, struktur dan proses dari otak manusia, maka tidak dipungkiri akan terciptanya mesin yang ‘cerdas’ yang memiliki cara kerja seperti layaknya otak manusia.

Daftar Pustaka:
Fatta, H. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andi Offset.
Laudon, K.C & Laudon, J.P. (2008). Sistem informasi manajemen mengelola perusahaan digital. Jakarta: Salemba
Umar, H. (2005). Riset pemasaran & perilaku konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Saliman. (2012). CBIS. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Minggu, 20 Oktober 2019

Hubungan Arsitektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia

Hubungan antara Arsitektur Komputer dengan Sistem Kognisi Manusia

Menurut Syafrizal (2005) Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer.
Menurut Wade dan Tavris (2008) sistem kognisi manusia adalah hal yang berlangsung di pikiran seseorang. Bagaimana seseorang berpikir, mengingat, memahami bahasa, memecahkan masalah, menjelaskan berbagai pengalaman, memperoleh sejumlah standar moral, dan membentuk keyakinan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara arsitektur komputer dan kognisi manusia yang pertama adalah dalam penyusunan perangkat komputer (software dan hardware) dalam proses arsitektur komputer. Dapat dilihat dari definisi arsitektur komputer itu sendiri yaitu merupakan ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Jelas bahwa fungsi-fungsi kognitif manusia sangat diperlukan agar dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan tertentu. Arsitektur komputer sendiri juga mempelajari atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program. Kemudian hubungan yang kedua yaitu secara disadari atau tidak keduanya menjalankan proses yang secara garis besar sama yaitu proses mengolah informasi. Fungsi-fungsi seperti pengenalan pola, atensi, kesadaran, belajar, memori, formasi konsep, bahasa/pemahaman, hingga digunakan untuk pemecahan masalah ada pada keduanya meskipun di”jelaskan” dengan istilah yang berbeda.
Namun arsitektur komputer dengan sistem kognisi manusia memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing-masing, yaitu kelebihan yang dimiliki oleh sebuah komputer, yaitu; kecepatannya dalam memproses data, mengolah data sesuai keinginan manusia, kemampuannya menyimpan dan mengolah data dalam jumlah yang besar, serta mampu memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain, dan masih banyak lagi. Kekurangan dari komputer yaitu dari komputer tidak bisa berfungsi tanpa manusia, serta tidak mampu berjalan sendiri tanpa adanya instruksi. Komputer juga membutuhkan daya listrik dalam pengerjaannya.
Kelebihan struktur kognisi manusia, yaitu kebalikan dari kekurangan sebuah komputer. Dalam memproses sebuah data, otak manusia tidak membutuhkan biaya ataupun daya listrik, otak manusia dapat bekerja kapan saja. Struktur kognisi manusia juga memiliki kekurangan, yaitu kalau kita ketahui komputer memiliki kinerja yang cepat, berbeda dengan manusia. Proses berfikirnya tidak secepat komputer. Contohnya saja jika kita menghitung manual dengan menghitung menggunakan program di komputer. Tentu saja kinerja komputer dalam menghitung membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan manusia.



Daftar Pustaka
Syafrizal, M. (2005). Pengantar jaringan komputer. Yogyakarta: Andi Offset
Wade, C. & Tavris, C. (2008). Psikologi jilid 1, edisi 9. Jakarta: Erlangga.

Senin, 14 Oktober 2019

Arsitektur Komputer & Sistem Kognisi Manusia

A. Arsitektur Komputer

  • Menurut Alfatta (2007), Arsitektur komputer  dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
  • Menurut Syafrizal (2005) Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer.
  • Merujuk pada atribut sistem yang visible untuk programmer atau dengan kata lain tribut-atribut yang memiliki dampak langsung pada eksekusi logis suatu program. Contoh dari atribut meliputi set instruksi, jumlah bit yang digunakan untuk mewakili berbagai jenis data (misal: angka, karakter), mekanisme I/O (input/Output) dan teknik untuk pengalaman memori.


B. Sistem Kognisi Manusia

  •  Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah  pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa.  Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Kesimpulannya, Kognisi manusia adalah unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.
Daftar Pustaka :
Alfatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
Neisser, U. (1976). Cognitive psychology. New York: Appleton-Century-Crofts.
Syafrizal, M. (2005). Pengantar jaringan komputer. Yogyakarta: Andi Offset.

Sabtu, 05 Oktober 2019

Sistem Informasi Psikologi

A. Pengertian Informasi :
1. Menurut Kusrini (2007) : Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

2. Menurut Jogiyanto HM (1999:692) : Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

3. Menurut Anton M. Meliono (1990: 331) : Informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan.

4. Menurut Raymond Mc.leod : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat  ini atau mendatang.

5. Menurut Lani Sidharta (1995: 28) : Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

B. Pengertian Sistem Informasi :
1. Menurut Dr. Azhar Susanto (2007:55) : Sistem informasi adalah kumpulan dari sub Sistem apapun
baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

2. Menurut Gordon B. Davis (1991: 91) : Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

3. Menurut Mc leod : Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.

4. Menurut Leitch Davis (dalam Minarni dkk, 2011) : Sistem informasi adalah suatu sistem didalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian yang mendukung operasi dan bersifat manajerial dan kegiatan strategis yang diperlukan bagi pihak luar tertentu.

5. Menurut Jogiyanto (2005:6) : Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

C. Pengertian Psikologi :
1. Menurut Wilhelm Wundt: Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (felling) dan kehendak.

2. Menurut Dakir (1993) : Psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

3. Menurut Muhibbin Syah (2001) : psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

4. Menurut George A. Miller (1974) : Psikologi adalah Ilmu yg berusaha menguraikan, meramalkan & mengendalikan peristiwa mental & tingkah laku.

5. Menurut Supratman & Mahadian (2016) : Psikologi adalah tentang ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan nya dengan lingkungan dimana dia tengah berada.

D. Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang digunakan untuk memperoleh data yang berarti bagi si pengguna atau penerima mengenai ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia atau psikologi.

Daftar pustaka:
Anton M. Meliono. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta: 1990.

Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Dr.Azhar Susanto, 2007; “Aplikasi Sistem Informasi Administrasi”, Jakarta : Grasindo.

Drs. H. Abu Ahmadi. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta

Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 1991.

Jogiyanto HM., Analisis dan Desain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta:1999.

Jogiyanto, 2005; “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Yogyakarta : Andi Offset.

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Penerbit Andi, Yogyakarta

Lani Sidharta, Pengantar Sistem Informasi Bisnis, P.T. ELEX Media Komputindo, Jakarta: 1995.

Mcleod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. PT. Prenhallindo.

Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Minarni Dkk. (2011). Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Politeknik Kesehatan Padang. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan ITP, 3(1), 102–109.

Rakhmat, Jalaluddin, Drs, M.Sc. Psikologi Komunikasi, Rosda, Bandung, 2003.

Supratman,  L. P., & Mahadian, A.B (2016). Psikologi Komunikasi. Jogjakarta: Deepublish.





Kamis, 07 Juni 2018

Review Keputusan Pembelian Produk di Perdagangan Elektronik Lazada Berdasarkan Komentar Pembeli Sebelumnya


 Gea Garnis Savitri
     12516987
       2PA02



      Gambar terkait


       Di era modern ini, bisnis e-commerce adalah bisnis yang bisa berkembang pesat. Bisnis e-commerce dapat berkembang pesat karena didukung oleh teknologi internet yang membuat e-commerce dikenal luas oleh orang-orang. Dengan bantuan jaringan internet, produk e-commerce dapat dinikmati oleh semua pengguna yang didukung oleh teknologi smartphone. E-commerce adalah pasar digital berbasis situs web yang dibuat secara sistematis yang memiliki tingkat keamanan tinggi karena transaksi dilakukan secara online. Disebut pasar digital karena semua produk dan merek ditampilkan di situs web dan hanya dapat dilihat dengan perangkat pendukung yang terhubung dengan internet seperti laptop atau smartphone. Lazada adalah salah satu e-commerce populer di internet yang memiliki pasar yang cukup luas termasuk di Indonesia. Lazada mampu menjalankan e-commerce di beberapa negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina dengan berbagai produk yang dibutuhkan oleh orang-orang pada umumnya seperti fashion, barang-barang bayi, barang olahraga, elektronik, dan barang-barang kesehatan. Lazada menyediakan berbagai produk dengan metode pembayaran yang mudah dan aman. Disisi lain, lazada juga menawarkan pengembalian produk dan pengembalian uang jika produk kehabisan stok atau produk tidak seperti yang telah dipesan. Belanja e-commerce untuk pelanggan yang baru saja berbelanja online untuk pertama kalinya secara otomatis merasa khawatir jika transaksi gagal dan produk tidak seperti yang diinginkan atau rusak. Perlu diperhatikan bahwa kelemahan belanja online adalah  
  • Dalam mengakses e-commerce, koneksi internet stabil diperlukan
  • Kekhawatiran pelanggan ada jika mereka tidak pernah menggunakan layanan seperti takut penipuan, produk yang dikirim rusak dan kualitas nya tidak baik
  • Pemilihan situs web yang salah dapat mengakibatkan penipuan
  •  Sistem pembayaran tidak semudah pembayaran tunai
  •  Perlu waktu yang lama untuk mendapatkan produk

Sebelum membeli produk melalui online, saat ini pelanggan cukup pintar untuk menentukan keputusan pembelian mereka. Biasanya, pelanggan mencari tahu tentang reputasi situs web e-commerce. Biasanya situs web e-commerce profesional selalu menampilkan iklan nya di media sosial atau layanan iklan berbayar seperti google adwords dimana dalam menampilkan iklan nya pihak e-commerce harus membayar. Tidak mungkin dilakukan oleh e-commerce yang bertujuan untuk melakukan penipuan. Elemen yang paling penting adalah komentar pembeli saat membeli produk dan produk berada di situs web e-commerce.                                  
       Metode penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian ini didukung dengan memanfaatkan model kognitif sikap konsumen yang terdiri dari lima tahap yaitu
1.  Mencari pengakuan dan mencari masalah
pengakuan terjadi karena adanya kepercayaan dari pembeli sebelumnya yang melakukan transaksi pada lazada. Setelah pengakuan dari suatu produk diperoleh, kemudian mencari masalah yang terjadi pada proses penjualan dan pembelian harus dilakukan. Jika indikasi masalah ditemukan sebelum membeli produk, maka itu dapat mengurangi minat seseorang dalam membuat keputusan.

2.  Mengetahui kebutuhan
pembeli harus benar-benar membutuhkan produk itu untuk memastikan bahwa keputusan pemebelian yang dibuat sesuai dengan kebutuhan mereka. Keputusan dalam mengenali kebutuhan didasarkan pada kemauan dan nilai penggunaan produk jika telah dimiliki.

      3 .   Mengumpulkan informasi
Jika dalam mengumpulkan informasi pembeli mendapat harga terjangkau, kualitas merek yang bagus, layanan prima, dan penilaian serta komentar yang baik, maka itu akan memperkuat keputusan seseorang dalam membeli suatu produk.

4.  Mengevaluasi alternatif
Di lazada ada banyak penjual produk serupa dengan harga yang berbeda sehingga bisa dijadikan alternatif, dalam hal ini pembeli dapat menemukan produk mana yang terbaik.

5.  Mengevaluasi setelah membeli
Dari proses pembelian sampai produk berhasil dikirim ke konsumen, tidak semua transaksi berjalan dengan baik, ada juga kemungkinan bahwa produk tidak sesuai dengan deskripsi di situs web. Dalam hal mengevaluasi setelah membeli, perusahaan dapat memengaruhi kepuasan pembeli dengan pengembalian dana dan produk yang lebih fleksibel.

Hasil dari penelitian ini adalah komentar pembeli sebelumnya memiliki pengaruh signifikan terhadap pembeli berikutnya. Jika banyak pembeli yang memberikan komentar positif tentang produk pada e-commerce seperti lazada, ini dapat mempengaruhi pembeli berikutnya. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis yang mengungkapkan bahwa produk yang memiliki banyak peringkat dan komentar baik akan memotivasi pembeli lain untuk membeli atau memperoleh produk.  Penelitian menemukan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, seperti harga, proses pengiriman, kondisi produk saat diterima, stok produk dan biaya pengiriman. Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen yang mencakup enam fitur utama yaitu kualitas, fitur, opsi, layanan, garansi, dan nama merek. Jika suatu produk memiliki rating yang lebih sedikit dan banyak komentar negatif makan akan membuat asumsi bahwa tidak baik untuk membeli karena ada banyak pembeli yang merasa tidak puas dalam menggunakan produk tersebut.


Sumber : 
Jurnal pdf
European Research. Series A, 2017, 8(2)
Analysis of Product Buying Decision on Lazada E-commerce
based on Previous Buyer's Comments . 2017 


Kamis, 15 Juni 2017

Penemuan Terbaru yang Bermanfaat bagi Manusia


Gea Garnis Savitri
     12516987
       1PA14





TELUR SIPUT LAUT AUSTRALIA DIYAKINI DAPAT MELAWAN KANKER




Pemanfaatan flora dan fauna untuk pengobatan kanker memang sudah lama dilakukan. Namun banyak di antaranya yang belum benar-benar terbukti ampuh mengobati kanker lewat riset ilmiah.

Terbaru, sekelompok peneliti dari University of Wollongong dan Illawarra Health and Medical Research Institute, Australia menemukan sebuah molekul yang diketahui memiliki potensi kuat untuk melawan kanker. 

Molekul ini terkandung di dalam telur siput laut White Rock yang dapat ditemui dengan mudah di sepanjang pantai timur Australia.


Molekul ini sebenarnya sudah ditemukan sejak tahun 2002, dengan bantuan dari Southern Cross University, Australia. Namun khasiatnya baru diketahui belakangan. Oleh penemunya, Dr Kara Perrow, molekul ini diberi nama N-alkylisatins. Dari hasil tes di laboratorium, Perrow menemukan bahwa molekul ini mampu membunuh 100 persen sel-sel kanker hanya dalam waktu 48 jam saja

Namun yang menjadi keistimewaan dari molekul ini adalah N-alkylisatins mampu membunuh sel kanker yang resisten terhadap obat kemoterapi seperti limfoma dan sarkoma pada rahim.

"Padahal jika kami bandingkan dengan obat anti-kanker Doxorubicin yang biasa digunakan, Doxorubicin hanya mampu membunuh 10 persen sel-sel resisten tersebut," jelas Perrow seperti dilaporkan ABC Australia.

Bahkan Perrow meyakini molekul ini juga efektif melawan sejumlah kanker kelas berat seperti kanker payudara, kanker prostat dan kanker kolorektal.

Langkah selanjutnya adalah memastikan molekul tersebut aman bila disuntikkan ke tubuh manusia. Rencananya Perrow ingin mengubahnya ke dalam bentuk nanopartikel agar tidak beracun dan aman jika disuntikkan ke tubuh manusia.

"Tetapi mungkin butuh waktu 5-10 tahun lagi sampai obat ini bisa digunakan, tergantung pembiayaan dan kesuksesan percobaannya," tutupnya.

Terlepas dari itu, Perrow juga berharap dengan ditemukannya molekul ini, maka permasalahan resistensi obat yang selama ini menghalangi pengobatan kanker akan ikut berakhir.

ILMUWAN TEMUKAN OBAT KANKER USUS & SERVIKS



Ilmuwan secara tidak sengaja menemukan kandungan zat dari Air Susu Ibu ( ASI) yang dapat membunuh sel tumor. Uji coba dilakukan pada pasien kanker kandung kemih dan ternyata periset menemukan senyawa yang diberi nama Hamlet, di dalam ASI yang dapat membantu mengatasi kanker usus dan kanker serviks.

Periset juga mengatakan, dengan menggunakan senyawa ini, tidak ada efek samping kemoterapi yang melemahkan pasien kanker.

Profesor Catharina Svanborg, yang membuat penemuan awal, mengatakan ada sesuatu yang ajaib tentang kemampuan Hamlet yang dapat membunuh sel tumor. Menurutnya, ASI manusia mengandung protein yang sebut alpha-lactalbumin, yang ditransformasikan menjadi agen melawan kanker saat berada di usus.

Prof Svanborg, seorang ahli imunologi di Universitas Lund di Swedia, membuat penemuan kebetulan bahwa zat tersebut membunuh sel tumor saat bekerja dengan antibiotik.

"Kami mencari agen antimikroba baru, dan ASI baru adalah sumber yang sangat bagus untuk ini. Selama satu percobaan, kami membutuhkan sel manusia dan bakteri untuk hadir, dan kami memilih sel tumor manusia untuk alasan praktis. Dengan takjub kami, saat menambahkan senyawa susu ini, sel tumor mati. Itu adalah penemuan yang sama sekali tak terduga," jelasnya, dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (16/5/2017).

Zat tersebut menyerang sel kanker dengan berbagai cara - pertama menghindari pertahanan luar sel, kemudian menargetkan mitokondria 'pembangkit listrik' dan inti 'instruksi manual'. Tindakan ini memotong sumber energi sel dan 'memprogram' untuk melakukan "bunuh diri", dalam proses yang disebut apoptosis.

Uji coba awal pada pasien kanker kandung kemih menunjukkan bahwa mereka yang disuntik dengan Hamlet mulai melepaskan sel tumor yang telah mati di urin mereka dalam beberapa hari.

Peneliti saat ini tengah melakukan percobaan skala penuh yang menguji Hamlet dengan plasebo.


Sumber:
https://health.detik.com/read/2016/05/24/080833/3216123/763/lawan-sel-kanker-siput-laut-australia-diyakini-lebih-kuat-dari-kemoterapi
http://www.netralnews.com/news/kesehatan/read/75729/ilmuwan.tak.sengaja.temukan.obat.kanker.usus.dan.serviks