Judul jurnal: Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Diare Pada Balita Dengan Metode Naive Bayes Classifier
Link jurnal: http://jmai.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/jmai/article/download/74/9
Link jurnal: http://jmai.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/jmai/article/download/74/9
Volume & Halaman: Volume
1, Nomor 2, Agustus 2017
Penulis : Eko Hariyanto & Arita Witanti
Reviewer : Gea Garnis
Savitri
Pendahuluan
Diare merupakan salah
satu permasalahan global yang memiliki angka morbiditas (kesakitan) dan
mortalitas (kematian) yang tinggi terutama di negara berkembang seperti
Indonesia. Di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian diare setiap
tahun. Sebagian besar (70-80%) dari penderita ini adalah anak dibawah Lima
Tahun (BALITA) (Sugihartiningsih & Hafiduddin, 2016). Berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), studi mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari
tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian
balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana
yang tidak tepat, baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan
kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat (Kementrian
Kesehatan RI, 2011). Pengetahuan terhadap penyakit diare yang kurang membuat
sebagian masyarakat menganggap diare merupakan penyakit yang biasa dan lazim
diderita oleh anak di bawah Lima Tahun (BALITA). Penyakit diare memerlukan
penanganan secara cepat dan tepat untuk menghindari dampak yang dari penyakit
tersebut. Pendeteksian penyakit diare sejak dini sangat diperlukan untuk
menentukan langkah atau tindak lanjut penanganan yang dapat segera di lakukan.
Tinjauan
Pustaka
Sistem pakar adalah
suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam
menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Sistem pakar akan memberikan
pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan
bantuan sistem pakar seseorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan,
menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh
seorang pakar (Sutojo, Mulyanto, & Suhartono, 2011).
Diare adalah suatu
kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali
atau lebih) dalam satu hari (Departemen Kesehatan RI, 2011).
Balita adalah istilah
umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat
usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan
penting, seperti mandi, buang air dan makan.Perkembangan berbicara dan berjalan
sudah bertambah baik (Sutojo, Mulyanto, & Suhartono, 2011).
Naive
bayes classifier merupakan pengklasifikasi probabilitas
sederhana berdasarkan pada teorema bayes. Teorema bayes dikombinasikan dengan
“Naive” yang berarti setiap atribut/variabel bersifat bebas (independent). Naive bayes classifier
dapat dilatih dengan efisien dalam pembelajaran terawasi (supervised learning). Keuntungan dari klasifikasi adalah bahwa ia
hanya membutuhkan sejumlah kecil data pelatihan untuk memperkirakan parameter
(sarana dan varians dari variabel) yang diperlukan untuk klasifikasi. Karena
variabel independen diasumsikan, hanya variasi dari variabel untuk
masing-masing kelas harus ditentukan, bukan seluruh matriks kovarians (Setiawan
& Ratnasari, 2014).
Metode
Penelitian
Implementasi Naive
bayes calssifier pada suatu contoh dimana pengguna ingin melakukan pengecekan
tingkat dehidrasi diare dengan gejala yang di alami oleh pengguna. Gejala
tersebut diantaranya : keadaan umum anak baik/sadar, kondisi mata tidak cekung,
keinginan minum ingin minum terus, dan cubitan di perut kembali segera. Proses akhir penghitungan Naive bayes
classifier dilakukan dengan menghitung nilai tertinggi dari nilai peluang yang
diperoleh dari setiap penyakit.
Skenario
pengujian:
Skenario
pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.
Pengujian akurasi sistem Skenario pengujian yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan data dari rekam medis sebagai data pembelajaran sistem dan data
user sebagai data uji sistem. Data pembelajaran berjumlah 40 data dari rekam
medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman sedangakan data uji berjumlah
10 data dari balita yang mengalami gejala diare. Dari data tersebut akan dihitung
nilai prosentase akurasi diagnosa yang dilakukan oleh sistem terhadap
pengetahuan dari pakar.
2.
Skenario pengujian pengguna Skenario pengujian pengguna dilakukan dengan
meminta pengguna mencoba menerapkan langsung gejala apa saja yang di alami sesuai
dengan pertanyaan yang telah di sediakan oleh sistem. Skenario pengujian
pengguna dilanjutkan dengan melakukan pencocokan hasil diagnosa pakar.
3.
Pengujian sistem Skenario pengujian sistem dilakukan dengan mengguji
fungsionalitas sistem.
Kesimpulan
Dari
penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1.
Berdasarkan 50 data kasus yang terdiri dari 40 data pembelajaran dan 10 data
uji dari balita yang terindikasi diare yang diuji dengan sistem dan divalidasi
dengan pakar (dokter) diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 100% untuk data
pembelajaran dan 100% untuk data uji.
2. Sistem yang dirancang dengan
mengimplementasi metode Naive bayes classifier dapat digunakan untuk membantu
dalam mendeteksi jenis penyakit diare pada balita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar