Pengertian
CBIS (Computer Based Information System)
Menurut Laudon dan Laudon (2008), Computer Based Information System (CBIS)
adalah sistem informasi untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang
mengandalkan peranti keras dan lunak komputer.
Fatta (2007) mengatakan bahwa Computer Based Information Sistem (CBIS) sebenarnya mengacu pada
sistem iformasi yang dikembangkan berbasis teknologi komputer yaitu hardware, software, people, procedures dan information.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa CBIS adalah proses pendeteksian
informasi yang mengandalkan teknologi komputer.
Sejarah
Sejarah
ilmu komputer dimulai jauh sebelum disiplin modern ilmu komputer yang muncul
pada abad ke-20, dan mengisyaratkan pada abad-abad sebelumnya. Perkembangan, dari
penemuan mekanik dan matematika teori terhadap konsep-konsep modern dan mesin,
membentuk bidang akademis utama dan dasar dari industri di seluruh dunia besar.
Menurut
Umar (2005) model sistem informasi berbasis komputer (computer based
information system-CBIS) telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan
data. Suatu model CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi sistem informasi
berbasiskan computer yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan
teknologi sistem informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang
berkepentingan.
Konsep
penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai
diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM (sistem
informasi manajeman) menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk
tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Bahan
terbaru pada perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, dan
internet telah dimasukkan. Contoh baru tentang bagaimana organisasi menggunakan
sistem informasi berbasis komputer untuk keuntungan mereka. Telah diperkenalkan
pada bagian sistem informasi berbasis komputer untuk memberikan siswa pemahaman
yang lebih baik dari komponen-komponen penting
Evolusi dan Aplikasi CBIS
Menurut Saliman, dalam beberapa hal,
nilai CBIS juga dapat dipertimbangkan dari siklus CBIS. Tiap subsistem CBIS
menyerupai suatu organisme hidup yaitu : lahir, bertumbuh, menjadi matang,
berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem
(system life cycle – SLC), dan terdiri dari tahap-tahap berikut: (1)
Perencanaan; (2) Analisis; (3) Rancangan; (4) Penerapan; dan (5) Penggunaan.
Siklus
hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa bulan,
atau mungkin berlangsung beberapa tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa CBIS
mempunyai biaya yang tinggi. Cepat atau lambat, sifat dinamis kebutuhan
informasi akan melampaui kemampuan sistem informasi, sehingga sistem itu harus
diperbarui. Tahap-tahap siklus hidup sistem membentuk suatu pola lingkaran.
Saat suatu sistem berakhir masa kegunaannya dan harus diganti, suatu siklus
hidup baru dimulai, diawali dengan tahap perencanaan.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan
keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah
yang bertanggung jawab atas siklus hidup
sistem. Sesuai dengan penekanan pada manajer sebagai pemakai, tanggung jawab
untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer. Manajer ini adalah manajer dari
unit organisasi tempat diaplikasikannya komputer dan dapat ditempatkan di mana
saja di dalam perusahaan.
Usaha
penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan
tersebut yaitu :
1. Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP)
1. Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP)
Didukung
dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan
perusahaan
umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi
yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
2 Fokus baru pada Informasi (management information system – MIS)
2 Fokus baru pada Informasi (management information system – MIS)
Seiring
denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan
pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan
komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi
komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi
manajemen.
3.Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision support sistem – DSS)
3.Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision support sistem – DSS)
Merupakan
hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang
ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil
keputusannya oleh manajer.
4 .Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation – OA)
4 .Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation – OA)
OA
memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan
pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang
meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice
mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile
transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua
aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
5. Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES)
5. Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram
untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem
pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu
bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan
kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis
pengetahuan (knowledge-bases sistems)
Hubungan CBIS dengan AI
Berdasarkan pemaparan mengenai CBIS dan
AI diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan atau hubungan
diantaranya. Sistem Pakar (ES) dan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) adalah
bagian dari Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS), dimana ES dan DSS ini
merupakan sistem yang digunakan dalam bidang studi Kecerdasan Manusia (AI)
untuk salah satunya membuat robot yang cerdas, yang mampu menyelesaikan masalah
seperti layaknya pakar (ahli) dan mampu mengambil keputusan sendiri. Maka dapat
dikatakan bahwa komponen/ subsistem CBIS digunakan oleh bidang studi AI untuk
membuat aplikasi yang cerdas, secerdas otak manusia. Maka dari itu, sangat erat
kaitan antara CBIS dan AI.
Seperti yang awal sudah dikatakan bahwa aplikasi dari AI maupun CBIS ini adalah
sebagai bentuk keinginan untuk menciptakan mesin yang cerdas, layaknya manusia
yang mampu berpikir dan bertindak rasional, sehingga diharapkan mesin tersebut
mampu membantu dan mempermudah aktivitas manusia sehari-hari. Keterkaitan
antara CBIS dan AI sangatlah erat, karena ketika AI tidak memiliki Sistem Pakar
dan Sistem Pendukung Keputusan maka harapannya untuk menciptakan mesin yang
cerdas tidak akan tercapai. Sebuah mesin tanpa adanya pengetahuan pakar (ahli)
dan tanpa kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri tidak bisa digolongkan
sebagai mesin yang cerdas, dalam arti benar-benar cerdas, melainkan sebaliknya.
Berdasarkan contoh aplikasi dalam bidang AI di atas terlihat bahwa terdapat
keterkaitan atau titik temu antara bidang ilmu psikologi dengan komputer. Salah
satu cabang dari bidang ilmu psikologi, yaitu Psikologi Kognitif Sains (yang
mempelajari otak, pikiran dan intelegensi) merupakan disiplin ilmu yang
menjembatani ilmu-ilmu lain, salah satunya adalah Kecerdasan Buatan (AI).
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa dengan mempelajari dan memahami
bagaimana kompleksnya otak manusia, bagaimana cara kerja, struktur dan proses
dari otak manusia, maka tidak dipungkiri akan terciptanya mesin yang ‘cerdas’
yang memiliki cara kerja seperti layaknya otak manusia.
Daftar Pustaka:
Fatta,
H. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing
perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andi Offset.
Laudon, K.C & Laudon, J.P. (2008). Sistem informasi manajemen mengelola perusahaan digital. Jakarta: Salemba
Umar, H. (2005). Riset pemasaran & perilaku konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Saliman. (2012). CBIS. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Saliman. (2012). CBIS. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.